Pembelajaran secara umum adalah proses
interaksi antara peserta didik atau siswa dengan pendidik atau guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar Pembelajaran merupakan suatu system
yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa atau peserta didik dapat belajar
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Karena merupakan suatu
system, maka dalam pembelajaran meliputi berbagai komponen diantaranya
siswa/peserta didik, guru, tujuan dan isi pembelajaran, metode dan Media
pembelajaran, serta Evaluasi Pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual merupakan
pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata
yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat,
alam sekitar dan dunia kerja. Tujuan utamany adalah siswa atau peserta didik mampu
membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kaitan dengan penerapatan tersebut peserta
didik atau siswa melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran yakni :
kontruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menyelidiki (inquiry),
masyaraka belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi
(reflection), dan penilaian autentik (authentic assessment).
- Sebagian besar waktu belajar sehari-hari di sekolah masih didominasi kegiatan penyampaian pengetahuan oleh guru, sementara siswa ”dipaksa” memperhatikan dan menerimanya, sehingga tidak menyenangkan dan memberdayakan siswa.
- Materi pembelajaran bersifat abstrak-teoritis-akademis, tdak terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi siswa sehari-hari di lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan dunia kerja.
- Penilaian hanya dilakukan dengan tes yang menekankan pengetahuan, tidak menilai kualitas dan kemampuan belajar siswa yang autentik pada situasi yang autentik.
- Sumber belajar masih terfokus pada guru dan buku. Lingkungan sekitar belum dimanfaatkan secara optimal.
Landasan filosofi pemelajaran kontekstual
adalah konstruktivisme yang menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer
dari guru ke siswa seperti halnya mengisi botol kosong, sebab otak siswa tidak
kosong melainkan sudah berisi pengetahuan hasil pengalaman-pengalaman
sebelumnya. Siswa tidak hanya ”menerima” pengetahuan, namun ”mengkonstruksi”
sendiri pengetahuannya melalui proses intra-individual (asimilasi dan
akomodasi) dan inter-individual (interaksi sosial).
- Pembelajaran harus memerhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa.
- Pembelajaran dimulai dari keseluruan menuju bagian-bagian yang lebih khusus.
- Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara: (a) menyusun konsep sementara, (b) melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan dari orang lain, dan (c) merevisi dan mengembangkan konsep.
- Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktikkan secara langsung apa-apa yang dipelajari.
- Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.
- Model Pembelajaran Langsung Inti dari model pembelajaran langsung adalah guru mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan tertentu, selanjutnya melatihkan keterampilan tersebut selangkah demi selangkah kepada siswa.
- Model Pembelajaran Koperatif Inti model pembelajaran koperatif adalah siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil, yang anggota-anggotanya memeliki tingkat kemampuan yang berbeda (heterogen). Dalam memahami suatu bahan pelajaran dan menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama sampai seluruh anggota menguasai bahan pelajaran tersebut
- Model Pembelajaran Berbasis Masalah Inti dari pembelajaran berbasis masalah adalah guru menghadapkan siswa pada situasi masalah kehidupan nyata (autentik) dan bermakna, memfasilitasi siswa untuk memecahkannya melalui penyelidikan/ inkuari dan kerjasama, memfasilitasi dialog dari berbagai segi, merangsang siswa untuk menghasilkan karya pemecahan dan peragaan hasil. Tujuan yang dapat dikembangkan melalui model pembelajaran ini adalah keterampilan berfikir dan pemecahan masalah, kinerja dalam menghadapi situasi kehidupan nyata, membentuk pebelajar yang otonom dan mandiri.
Makalah dalam Workshop Sosialisasi dan Iplementasi Kurikulum 2004 (Dr Jumadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar