Kamis, 25 Maret 2021

Sepuluh Nasehat Sunan Kalijaga, Agar Hidup Bermakna

Raden Mas Syahid atau yang dikenal dengan Sunan Kalijaga adalah salah satu walisongo yang menjadi teladan bagi kalangan umat islam di Indonesia, khususnya Jawa. Ia dikenal sangat piawai melakukan dakwah dengan pendekatan tradisi, yang membuat hati masyarakat dan penguasa tanah Jawa terpikat dan berbondong-bondong memeluk agama Islam. Kombinasi ilmu agama yang mumpuni dan jiwa seni yang tinggi membuatnya menjadi tokoh teladan yang meninggalkan banyak warisan budaya bernuansa Islam hingga kini. Bila Anda ingat lagu Ilir-ilir dan  Gundul-gundul pacul,  itu adalah sebagian karya beliau.

Selain dikenal sebagai pendakwah dan seniman, Sunan Kalijaga juga merupakan seorang filosof yang banyak mengajarkan makna kehidupan. Ia mengajarkan falsafah Wit Galingga atau falsafah pohon kelapa, dimana manusia seharusnya bisa mencontoh pohon kelapa yang dari ujung daun hingga ujung akarnya memiliki manfaat. Dan filosofi Sunan Kalijaga yang paling dikenal masyarakat jawa adalah Dasa Pitutur, 10 filosofi kehidupan agar manusia bisa selamat dunia dan akhirat. Inilah 10 filosofi Sunan Kalijaga beserta maknanya.

1. Urip Iku Urup

Urip iku urup (hidup itu nyala). Hidup itu sebaiknya menebar manfaat bagi lingkungan disekitar kita. Sekecil apapun manfaat yang diberikan akan sangat berguna bagi orang lain. Selain itu, dengan menebar manfaat, kelak kita juga akan mendapat manfaat dari orang lain karena sering memberi manfaat bagi yang lainnya.

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Hangkara

Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak. Sifat-sifat tersebut menjadi sifat buruk yang sering ada di dalam diri manusia. Keserakahan dan ketamakan akan menimbulkan kesenjangan sosial di lingkungan.

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti

Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar. Suatu keburukan tak akan bisa diubah dengan keburukan pula. Keburukan seharusnya dilawan dengan kebaikan sikap. Inilah salah satu ajaran untuk bersikap lemah lembut meski kepada orang yang membenci kita.

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha

Berjuang tanpa perlu membawa massa; menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan atau kekuasaan, keturunan; kaya tanpa didasari kebendaan.

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan

Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri! Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu!

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman

Jangan mudah terheran-heran! Jangan mudah menyesal! Jangan mudah terkejut-kejut! Jangan mudah kolokan atau manja!

7. Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman

Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi!

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka

Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah! Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka!. Setiap orang akan punya kelebihan masing-masing. Jangan pernah merasa paling pandai daripada yang lain. Jangan pula berbuat licik untuk meraih yang diingimkan. Selalu berada dijalan yang benar adalah sebuah keharusan.

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendho

Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, dan indah! Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat!

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna

Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti!. Tak ada manusia yang mempunyai hak untuk merasa lebih hebat segalanya dari orang lain. Ingatlah bahwa diatas langit masih ada langit.

Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kalijaga

selamat belajar...semoga bermanfaat...!!!!!!

Related Posted:

  1. Sepuluh Nasehat Sunan Kalijaga
  2. Mengenal Provinsi di Indonesia
  3. Mengenal Kerajaan Mataram
  4. Membangun Karakter Melalui Budaya Lokal
  5. Sejarah Sumpah Pemuda
  6. Sejarah Berdirinya Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Lima Perkara Yang Tidak Boleh Ditunda Tunda

Oleh: Winarto Setiap manusia memiliki takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik pere...