Rabu, 13 Mei 2020

Orang Yang Puasanya Sia-Sia

Oleh: Winarto
Puasa sendiri bukanlah ibadah yang hanya menahan nafsu makan, minum dan jima' saja, namun ibadah puasa merupakan ibadah yang dapat menahan semua hawa nafsu di dalam diri kita. Nafsu bukan hanya pada makan dan minum saja, tetapi nafsu dalam pikiran, nafsu dalam perbuatan, nafsu tingkah laku, nafsu perkataan, itu semua masuk dalam ibadah puasa Ramadhan.
Puasa memiliki banyak keutamaan sebagaimana telah dijelaskan dalam Keutamaan Puasa. Namun, ada 10 hal yang membuat puasa sia-sia. Jangankan keutamaan besar seperti diampuninya dosa yang telah lalu, pahala pun nggak dapat.
1. Tidak Ikhlas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan tentang banyaknya orang yang puasanya sia-sia: “Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
Siapa saja mereka? Yang pertama adalah orang yang mengerjakan puasa namun tidak ikhlas, tidak karena Allah. Puas dilakukan karena tujuan lain, bukan untuk mengharap ridho Alloh. Padahal...Ibadah hanya akan diterima Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau amalan yang dilakukan didasari oleh iman dan hanya mengharap balasan dari Allah. “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)
2. Berkata Keji
Orang yang berkata keji alias rafats, yang secara mudahnya berarti pornografi, puasanya juga bisa sia-sia. Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: inni shooiim .... aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang bagus : “Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja
3. Mengumpat dan marah
Sebagaimana hadits di atas, mengumpat juga membuat pahala puasa berkurang bahkan hilang sama sekali. Ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia. Demikian pula marah, ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia. Mengumpat dan marah adalah setali tiga uang.
4. Mencela dan mengajak bertengkar
Jika ada orang yang mencela atau mengajak berkelahi, Rasulullah menuntunkan agar orang yang berpuasa menahan diri. Cukup menjawab bahwa dirinya sedang berpuasa: innii shooim. Jika ada yang mengajak berkelahi saja kita disuruh menahan diri, bagaimana jika kita yang mencela dan mengajak bertengkar? Pahala puasa bisa melayang. Bahkan puasa menjadi sia-sia.
5. Ghibah
Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia. Ia sejenis dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan. Bahkan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal. Dan di neraka, siksa untuk orang suka ghibah juga seperti firman Allah ini:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ ١٢
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (QS. Al Hujurat: 12)
6. Berdusta
Berdusta atau berkata bohong merupakan perbuatan tercela yang telah dilarang di dalam islam. Berdusta juga termasuk perbuatan yang dapat merugikan manusia lain yang ada di muka bumi ini.
Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa sia-sia. Allah tidak membutuhkan kepada puasa orang yang berdusta. “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya” (HR. Bukhari)

As Suyuthi menjelaskan bahwa az zuur adalah berkata dusta dan buhtan yang artinya memfitnah. Sedangkan mengamalkannya berarti melakukan perbuatan keji yang merupakan konsekuensinya yang telah Allah SWT larang. Maka dari itu, bila kita melakukan hal tersebut pada bulan Ramadhan, maka tentu akan sia-sia pula puasa yang kita jalani.
7. Kesaksian palsu
Memberikan kesaksian palu juga merusak pahala puasa dan menjadikan puasa sia-sia. Ia merupakan bentuk lain dari kebohongan bahkan lebih parah dari sekedar berdusta biasa.
8. Fitnah
Membicarakan keburukan orang lain yang benar-benar terjadi tanpa kehadiran orang tersebut dan jika ia mengetahuinya orang tersebut tidak suka, itu namanya ghibah. Sedangkan yang lebih besar dosanya dari itu adalah fitnah. Yakni jika seseorang mengatakan keburukan orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Ini juga membuat puasa sia-sia.
9. Korupsi
Jika berdusta, kesaksian palsu dan fitnah adalah kebohongan lisan, maka korupsi termasuk yang disebutkan Rasulullah dalam hadits di atas; wal ‘amala bihi. Korupsi, selain merupakan dosa besar, juga menyebabkan puasa menjadi sia-sia.
10. Maksiat lainnya
Seluruh kemaksiatan bisa menjadi penyebab puasa sia-sia. Karenanya kita perlu waspada dan bermujahadah agar diri kita terhindar dari segala bentuk kemaksiatan yang sebenarnya harus kita jauhi tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga di sepanjang waktu.

Sumber:bersamadakwah.net


2 komentar:

  1. Kayaknya Yang No 5 itu Yang Susah😀😀😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul...namun bagaimanapun juga harus kita coba...dan coba...

      Hapus

Featured Post

Lima Perkara Yang Tidak Boleh Ditunda Tunda

Oleh: Winarto Setiap manusia memiliki takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik pere...