Kamis, 24 Juni 2021

Mengenal Kolesterol

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati. Pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat. Namun, tingkat kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah.

Untuk mengetahui kadar kolesterol normal, Anda perlu memahami dulu jenis kolesterol dan fungsinya. Pada dasarnya, kolesterol tidak bisa larut dalam darah. Oleh karena itu, hati memproduksi zat yang bernama lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh. Ada dua jenis lipoprotein yang utama, yaitu:
  1. Low-density lipoprotein (LDL): yaitu klolesterol yang berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh arteri. LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’, yang jika terlalu tinggi kadarnya bisa meningkatkan penumpukan plak di dinding arteri jantung dan otak. Penumpukan plak di dinding arteri ini bisa memicu penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung
  2. High-density lipoprotein (HDL); HDL berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari tubuh. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’. Kolesterol HDL dikenal dengan kolesterol "baik" yang membantu menghilangkan kadar kolesterol berbahaya dari tubuh
Selain dua jenis kolesterol di atas, ada pula jenis lemak lain yang disebut trigliserida yang sering kali ikut diperiksa. Berbeda dari kolesterol yang diperlukan tubuh untuk membentuk sel dan sejumlah hormon, trigliserida digunakan sebagai sumber tenaga.

Trigliserida terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Jika tubuh terus mendapat asupan kalori secara berlebihan dibandingkan dengan pemakaiannya, kadar trigliserida akan naik. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Di bawah ini adalah nilai kolesterol normal yang terdiri LDL, HDL, trigliserida, serta kolesterol total, yang bisa diketahui dari pemeriksaan darah: 
1. LDL: kurang dari 100 mg/dL. 
2. HDL: 60 mg/dL atau lebih. 
3. Trigliserida: kurang dari 150 mg/dL. 
4. Kolesterol total: kurang dari 200 mg/dL.

Penting diingat, makin tinggi kadar kolesterol HDL, akan lebih baik bagi tubuh. Sebaliknya, makin tinggi kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan kolesterol total, akan makin buruk bagi kesehatan. Kolesterol tinggi merupakan gabungan dari nilai kolesterol total dan LDL yang tinggi, serta HDL yang rendah.

Kolesterol memang selalu dianggap hal negatif oleh banyak orang. Sebenarnya, ada dua jenis kolesterol yang dibutuhkan dalam tubuh, yakni low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL)..

Manfaat kolesterol 
Tak selamanya buruk, kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk hal-hal berikut: 
1. membuat lapisan luar sel 
2. membuat asam empedu untuk mencerna makanan 
3. memproduksi vitamin D dan hormon.

Tubuh menghasilkan kolesterol secara alami melalui organ hati. Namun asupan kolesterol ini juga bisa kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi. Kolesterol yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Jenis makanan yang bisa memicu kenaikan kolesterol dalam tubuh adalah makanan yang kaya akan lemak jenuh, lemak trans, kolesetrol. Menurut data American Heart Association, kadar LDL dalam tubuh harus kurang dari 100 mg/dl. Kadar LDL di atas 130 hingga 150 mg/dl dianggap terllau tinggi.

Sementara untuk kadar HDL, batas minimal adalah 60 mg/dl. Mayo Clinic juga merekomendasikan kita agar mengonsumsi makanan mengandung kolesterol maksimal 200 miligram agar tidak mempengaruhi kesehatan.

Makanan Pemicu Kolesterol 
Makanan yang berasal dari produk hewani biasanya diklaim sebagai pemicu kolesterol, seperti telur, susu, dan daging. Padahal, bahan makanan tersebut juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Berikut berbagai manfaat produk hewani yang diklaim sebagai pemicu kolesterol:

1. Telur 
Telur, terutama bagian kuningnya, selalu dianggap sebagai pemicu naiknya kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Faktanya, bahan makanan ini mengandung banyak antioksidan, protein, dan nutrisi penting. Antioksidan dalam telur juga bisa meminimalisir risiko penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan kanker. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, kita disarankan mengonsumsi telur sekitar empat hingga enam butir per minggu. Riset juga menunjukan mengonsumsi telur dalam jumlah wajar tidak akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

2. Susu 
Mengonsumsi makanan berbahan susu justru memiliki berbagai manfaat, terutama memperkuat tulang kita. Pasalnya, susu kaya akan kalsium, kalium, dan vitamin D. Namun, mengonsumsi susu full cream atau whole-fat memang bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh. Sebagai alternatif, kita bisa menggantinya dengan susu skim atau susu rendah lemak.

3. Daging 
Menerapkan pola makan sehat bukan berarti kita harus menghentikan konsumsi daging. Beberapa jenis daging memang kaya lemak jenuh yang bisa memicu kenaikan kolesterol LDL. Selain itu, cara kita memasaknya juga bisa mempengaruhi kandungan lemak didalamnya. Untuk mengurangi lemak pemicu kolesterol, kita bisa memangkas bagian lemak pada daging yang akan kita masak. Kita juga bisa memilih mengolah daging dengan cara memanggangnya daripada menggorengnya.

Ref: kompas.com 
Alodokter.com

1 komentar:

  1. MGM National Harbor Casino - New York - JTM Hub
    Casino 문경 출장샵 Games · Jackpot 하남 출장샵 City Casino · Bingo · Craps · 동해 출장샵 Roulette · 구미 출장샵 Poker · 대전광역 출장샵 Let It Ride · Texas Hold'em.

    BalasHapus

Featured Post

Lima Perkara Yang Tidak Boleh Ditunda Tunda

Oleh: Winarto Setiap manusia memiliki takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik pere...