Selasa, 05 Maret 2024

Esensi Puasa Ramadhan

Oleh Winarto.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh, berakal sehat, dan tidak memiliki udzur syar'i. Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. Waktu pelaksanaan: Puasa Ramadhan dilaksanakan selama satu bulan penuh, dimulai dari tanggal 1 Ramadhan hingga 1 Syawal. Penetapan awal Ramadhan di Indonesia dilakukan dengan dua metode, yaitu hisab dan rukyat. Bagi yang menjalankan Ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridho dari ALLOH SWT, maka dirinya akan mendapat ampunan. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits rosulullah berikut ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

Selanjutnya orang yang menjalan ibadah puasa ramadhan akan memperoleh kegembiran yang luar biasa, baik kegembiraan di dunia mauppun di akhirat kelak. seperti disebutkan dalam 2 hadits berikut ini:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiaran ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya,” (HR Muslim).

كُلُّ عَمَل ابنِ آدَم لَه إِلاَّ الصَّوْم فَإِنَّه لي وَأَنَا أَجْزِي بِه [رواه الإمام البخاري في صحيحه ج2 ص226 من حديث أبي هريرة رضي الله عنه].

Artinya: “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung.” (HR Bukhari dalam Shahihnya: 7/226 dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).

Sebagai seorang uslim tentunya kita harus memahami akan arti pentingnya puasa ramadhan, sehingga puasa yang kita jalankan menjadi lebih bermakan dalam kehidupan kita. Puasa akan bermakna ketika dapat membawa dampak positif dalam sikap dan perilaku kita baik dalam hubungannya kepada Alloh SWT (hablu minallah) maupun hubungan terhadap manusia (hablu minannas). Oleh karena itu penting untuk dipahami akan Esensi puasa Ramadhan itu sendiri. Puasa Ramadhan bukan hanya sebatas menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu. Berikut beberapa esensi dan hakikat puasa Ramadhan:
  1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT: Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh umat Muslim. Dengan berpuasa, kita menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
  2. Melatih pengendalian diri: Puasa melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu, baik hawa nafsu amarah, lahwah, maupun syahwat. Dengan pengendalian diri yang baik, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bermoral dan berakhlak mulia.
  3. Meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial: Puasa membantu kita untuk merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus, sehingga kita dapat lebih memahami dan berempati terhadap orang-orang yang kurang mampu.
  4. Mensucikan diri: Puasa tidak hanya membersihkan fisik dari kotoran, tetapi juga membersihkan jiwa dari dosa dan hawa nafsu.
  5. Memperkuat hubungan dengan Allah SWT: Puasa merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Selanjutnya tentang Hakikat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT: Puasa merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  2. Membentuk pribadi yang muttaqin: Puasa membantu kita untuk menjadi pribadi yang bertaqwa, yaitu pribadi yang selalu patuh dan taat kepada Allah SWT.
  3. Mencapai derajat ihsan: Puasa membantu kita untuk mencapai derajat ihsan, yaitu tingkatan ibadah yang paling tinggi, di mana kita beribadah seolah-olah melihat Allah SWT.
  4. Menumbuhkan rasa syukur: Puasa membantu kita untuk lebih bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita.
  5. Menebar kebaikan: Puasa merupakan momen yang tepat untuk menebar kebaikan dan membantu sesama.
Kesimpulan:
Esensi dan hakikat puasa Ramadhan bukan hanya sebatas menahan lapar dan haus, tetapi lebih dari itu. Puasa merupakan momen untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, melatih pengendalian diri, meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial, mensucikan diri, memperkuat hubungan dengan Allah SWT, dan menjadi pribadi yang muttaqin.

Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh khusyuk dan mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT.

1 komentar:

Featured Post

Lima Perkara Yang Tidak Boleh Ditunda Tunda

Oleh: Winarto Setiap manusia memiliki takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik pere...