Rabu, 11 Maret 2020

Mengamalkan Islam Secara KAFFAH


Oleh: Winarto, S.Pd.M.Pd.
Salah satu tugas pokok manusia hidup di dunia ini adalah BERIBADAH kepada Alloh. Hal ini ditegaskan dalam Surah Adzariyat (51), ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Ad Daariyat: 56)”
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:
1.   Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya
2.   Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
3.   Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.

Hal ini penting untuk kita tegaskan kembali, karena tantangan umat Islam dalam menjalankan ibadahnya semakin berat. Karena perkembangan jaman, keadaan, iptek, juga membawa dampak pada pergeseran pandangan manusia terhadap pengamalan ajaran agamanya (khususnya) Islam. Agama dipandang sebagai sesuatu yang tidak penting, karena ukuran keberhasilan hanya terletak pada kehidupan dunia.
Ibadah dapat dimaknai secara luas, dalam hal ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ibadah maghdhoh dan ibadah ghairu maghdhoh. Menurut seorang pembaru, Syekh Muhammad al-Ghazali, ibadah mahdhah adalah segala bentuk aktivitas yang cara, waktu, atau kadarnya telah ditetapkan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Kita tidak mengetahui tentang ibadah ini kecuali melalui penjelasan Allah dalam Alquran atau penjelasan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan kaidah yang berbunyi. "Dalam soal ibadah (mahdhah) segalanya tidak boleh, kecuali yang diajarkan Allah dan atau Rasul-Nya."
Sedangkan  ibadah ghairu mahdhah merupakan semua bentuk amal kegiatan yang tujuannya untuk mendekati Allah. Namun, tempat dan waktunya tidak diatur secara perinci oleh Allah. Di antara ibadah yang termasuk ibadah ghairu mahdhah, yaitu seperti sedekah, infak, belajar, mengajar, berzikir, dakwah, tolong-menolong, dan gotong royong

Lalu….bagaimana IBADAH itu dilaksanakan???
Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua syarat:
1.   Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
2.   Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallaah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya. Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syari’atnya dan meninggal-kan bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan.
Bentuk dan wujud penerapan ibadah secara tegas dan jelas juga telah disebutkan dalam Al Quran, surat Al Baqoroh : 208
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٢٠٨
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Q.S. Albaqoroh: 208)

Dari ayat tersebut terdapat dua pelajaran atau peringatan Alloh yang dapat kita ambil:
1. Kita diperintahkan untuk masuk Islam secara kaffah, total, menyeluruh. Perintah ini merupakan bentuk atau Essensi (inti) dari ibadah itu sendiri yakni dengan menjalankan ajaran agamanya (Islam) secara total, atau kaffah  Dalam hal ini Islam tidak hanya sebatas menjalankan ibadah sholat, zakat, puasa mapun haji saja, namun lebih dari itu, Islam harus mampu mewarnai dalam semua lini kehidupan. Islam harus mampu hadir di tengah2x kehidupan kita baik di bidang pertanian, perdagangan, industry maupun bidang politik. untuk hal tersebut diperlukan dan dibutuhkan perjuang keras dari ummat Islam sendiri untuk menginternalisasikan nilai-nilai Islam dalam setiap sendi dan aspek kehidupan. Idealnya ummat islam harus kuat baik secara IMTAQ maupun IPTEKnya.  Tegakkan Islam sesuai dgn kemampuan posisi dan profesi kita masing-masing.
2. Jangan mengikuti langkah-langkah syaithon, karena syaithon mrpkn musuh yang nyata bagi kita.
Dalam era kemajauan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, ummat Islam dihadapkan dengan banyak tantangan yang tidak ringan. Kemajuan iptek disamping membawa dampak positif, juga membawa dampak negatif bagi peradapan ummat manusia. dampak negatif tidak terlepas sebagai bentuk jebagan2x syetan yang tentunya akan menyesatkan kehidupan manusia. Jebakan2x yang dapat menghancurkan ummat manusia, agar jauh dari nilai-nilai illahiyah. apabila kita amati, maka jebakan syaitan di masa2x mendatang dapat kita perinci melalui minimal 3 F, yakni Fun, Fashion dan Freesex.

FUN, banyaknya hiburan, dan kesenangan yang hanya mengedepankan syahwat saja, yang tentunya dapat mendorong kita pada kemaksiatan. Bentuknya sangat bervariasi dan sangat modern mulai dari tayangan Televisi, film, internet Hp dan lain sebagainya.
FASHION, atau pakaian. Ini merupakan bentuk serangan pada umat Islam khususnya kaum hawa. Dengan alasan Mode atau TREn bukan tidak mungkin ummat Islam dapat meninggalkan ajarannya, dapat terjerumus pada hal-hal yang tidak baik, khususnya dalam hal berpakaian
FREESEX adalah bentuk pergaulan bebas, yang mulai menggejala di masa-masa yang akan dating. Pergaulan bebas akan membawa dampak yang luar biasa khususnya bagai kekuatan ummat.

Solusi:
1.   Perkuat ajaran Islam mulai dari diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar kita
2.  Jadikan agama Islam sebagai barometer kehitupan sebagai filter dalam menyaring, memilih dan memilah segala bentuk informasi yag berkembang di masyarakat
3.  Ummat Islam harus menjadi ummat yang KUAT, caranya dengan memperkuat IMTAQ dan IPTEK kita, khususnya pada generasi penerus kita.

Semoga bermanfaat.

Related Posted:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Lima Perkara Yang Tidak Boleh Ditunda Tunda

Oleh: Winarto Setiap manusia memiliki takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik pere...