Oleh: Winarto, S.Pd.M.Pd.
Salah satu tugas pokok manusia hidup
di dunia ini adalah BERIBADAH kepada Alloh. Hal ini ditegaskan dalam Surah
Adzariyat (51), ayat 56:
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا
لِيَعۡبُدُونِ ٥٦
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Ad Daariyat: 56)”
Ibadah secara bahasa (etimologi)
berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi),
ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu
antara lain adalah:
1. Ibadah adalah taat kepada Allah
dengan melaksanakan perintah-Nya
2. Ibadah adalah merendahkan diri
kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai
dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup
seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan
atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi
yang paling lengkap.
Hal ini penting untuk kita tegaskan kembali, karena tantangan umat Islam dalam menjalankan ibadahnya semakin berat. Karena perkembangan jaman, keadaan, iptek, juga membawa dampak pada pergeseran pandangan manusia terhadap pengamalan ajaran agamanya (khususnya) Islam. Agama dipandang sebagai sesuatu yang tidak penting, karena ukuran keberhasilan hanya terletak pada kehidupan dunia.
Sedangkan ibadah ghairu mahdhah merupakan semua bentuk amal kegiatan yang
tujuannya untuk mendekati Allah. Namun, tempat dan waktunya tidak diatur secara
perinci oleh Allah. Di antara ibadah yang termasuk ibadah ghairu mahdhah, yaitu
seperti sedekah, infak, belajar, mengajar, berzikir, dakwah, tolong-menolong,
dan gotong royong
Lalu….bagaimana IBADAH itu dilaksanakan???
Agar dapat diterima, ibadah
disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali
dengan adanya dua syarat:
1. Ikhlas karena Allah semata, bebas
dari syirik besar dan kecil.
2. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Syarat yang pertama merupakan
konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illallaah, karena ia mengharuskan ikhlas
beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya. Sedangkan syarat
kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut
wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syari’atnya dan meninggal-kan bid’ah atau
ibadah-ibadah yang diada-adakan.
Bentuk dan wujud penerapan ibadah
secara tegas dan jelas juga telah disebutkan dalam Al Quran, surat Al Baqoroh :
208
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ
خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٢٠٨
Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Q.S.
Albaqoroh: 208)
Dari ayat tersebut terdapat dua pelajaran
atau peringatan Alloh yang dapat kita ambil:
1. Kita diperintahkan untuk masuk Islam
secara kaffah, total, menyeluruh. Perintah ini merupakan bentuk atau Essensi (inti)
dari ibadah itu sendiri yakni dengan menjalankan ajaran agamanya (Islam) secara total, atau
kaffah Dalam hal ini Islam tidak hanya
sebatas menjalankan ibadah sholat, zakat, puasa mapun haji saja, namun lebih
dari itu, Islam harus mampu mewarnai dalam semua lini kehidupan. Islam harus
mampu hadir di tengah2x kehidupan kita baik di bidang pertanian, perdagangan,
industry maupun bidang politik. untuk hal tersebut diperlukan dan dibutuhkan perjuang keras dari ummat Islam sendiri untuk menginternalisasikan nilai-nilai Islam dalam setiap sendi dan aspek kehidupan. Idealnya ummat islam harus kuat baik secara
IMTAQ maupun IPTEKnya. Tegakkan Islam
sesuai dgn kemampuan posisi dan profesi kita masing-masing.
2. Jangan mengikuti langkah-langkah
syaithon, karena syaithon mrpkn musuh yang nyata bagi kita.
Dalam
era kemajauan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, ummat Islam
dihadapkan dengan banyak tantangan yang tidak ringan. Kemajuan iptek disamping membawa dampak positif, juga membawa dampak negatif bagi peradapan ummat manusia. dampak negatif tidak terlepas sebagai bentuk jebagan2x syetan yang tentunya akan menyesatkan kehidupan manusia. Jebakan2x
yang dapat menghancurkan ummat manusia, agar jauh dari nilai-nilai illahiyah. apabila kita amati, maka jebakan syaitan di masa2x mendatang dapat kita perinci melalui minimal 3 F,
yakni Fun, Fashion dan Freesex.
FUN, banyaknya hiburan, dan kesenangan yang hanya mengedepankan syahwat saja, yang tentunya dapat mendorong kita pada kemaksiatan. Bentuknya sangat bervariasi dan sangat modern mulai dari tayangan Televisi, film, internet Hp dan lain sebagainya.
FASHION, atau pakaian. Ini merupakan bentuk
serangan pada umat Islam khususnya kaum hawa. Dengan alasan Mode atau TREn
bukan tidak mungkin ummat Islam dapat meninggalkan ajarannya, dapat terjerumus
pada hal-hal yang tidak baik, khususnya dalam hal berpakaian
FREESEX
adalah bentuk pergaulan bebas, yang mulai menggejala di masa-masa yang akan
dating. Pergaulan bebas akan membawa dampak yang luar biasa khususnya bagai
kekuatan ummat.
Solusi:
1. Perkuat ajaran Islam mulai dari diri
kita sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar kita
2. Jadikan agama Islam sebagai
barometer kehitupan sebagai filter dalam menyaring, memilih dan memilah segala
bentuk informasi yag berkembang di masyarakat
3. Ummat Islam harus menjadi ummat yang
KUAT, caranya dengan memperkuat IMTAQ dan IPTEK kita, khususnya pada generasi
penerus kita.
Semoga
bermanfaat.
Related Posted:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar