Rabu, 27 November 2019

Pendidikan SMK di Era Teknologi 4.0


Revolusi industri 4.0 merupakan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh ekonom asal Jerman, Profesor Klaus Schwab. Dalam bukunya yang bertajuk “The Fourth Industrial Revolution”, Klaus mengungkap empat tahap revolusi industri yang setiap tahapannya dapat mengubah hidup dan cara kerja manusia. Revolusi industri 4.0 sendiri merupakan tahap terakhir dalam konsep ini setelah tahapan pada abad ke-18, ke-20, dan awal 1970.
Setelah melalui tiga tahap evolusi industri tersebut, tahun 2018 disebut sebagai awal zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Kini berbagai industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin, dan data yang lebih dikenal dengan nama Internet of Things (IoT). Untuk menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan berbagai persiapan, termasuk metode pembelajaran pendidikan yang tepat.
Banyak hal yang harus diubah oleh negara yang ingin maju, tidak terkecuali bagi negara Indonesia, terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. Dari sejumlah perubahan yang harus dilakukan, perbaikan SDM adalah salah satu hal yang harus sangat diperhatikan. Perbaikan tersebut dapat terlaksana salah satunya dengan cara mengubah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang ada.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu diubah Indonesia dari sisi edukasi. Pertama dan yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola pikir geerasi penerus bangsa saat ini, untuk selalu memupuk semangat belajar, spirit untuk maju dan semangat untuk melek teknologi.. Kedua, pentingnya peran sekolah dalam mengasah dan mengembangkan bakat generasi penerus bangsa dengan membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman, seta kurikulum yang sesuai dengan tuntutan jaman. Ketiga adalah pengembangan kemampuan atau kompetensi guru atau tenaga pendidik sehingga mampu mendidik dan mengajar dengan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital.
Sudah saatnya kita meninggalkan proses pembelajaran yang cenderung mengutamakan hapalan atau sekadar menemukan satu jawaban benar dari soal. Metode pembelajaran pendidikan Indonesia harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran yang visioner, termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal ini diperlukan untuk menghadapi berbagai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sebuah penelitian oleh Jose Rizal Joesoef, dkk menganalisis tentang pentingnya SMK dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Hasil penelitian merangkum manfaat SMK dalam empat  hal berikut:
1.  SMK menghasilkan specific human capital, ketimbang general human capital (Becker, 1964). Dalam SMK, siswa diprogram untuk berkomitmen pada ketrampilan khusus (specific) tertentu sehingga ia dapat lebih berkonsentrasi pada usaha untuk mengasah dan mengembangkan ketrampilan itu. Semakin khusus ketrampilan alumni SMK, semakin mudah ia mengembangkan ketrampilan itu.
2. Keanekaragaman jalur keahlian dalam SMK, mencerminkan diferensiasi siswa/lulusan satu terhadap siswa/lulusan lainnya. Diferensiasi jalur keahlian dalam SMK mengimplikasikan spesifikasi satu lulusan tertentu terhadap satu lulusan lainnya sehingga para lulusan SMK relatif "tidak hilang dalam kerumunan" di antara lulusan-lulusan sekolah menengahlainnya. Pendek kata, SMK membuat lulusannya tidak loosing in the crowd. Hal ini memberikan menu bagi pasar pekerja untuk mendapatkan alumni SMKyang spesifik serta match dengan kebutuhannya.
3.  Melalui SMK, siswa dapat "memperpendek masa studi" sehinggamengurangi beban ekonomi orangtua siswa atas pendidikan anaknya
4.   Melalui SMK pula, siswa SMK dapat "memperpanjang masa magang,"sehingga mengurangi biaya on-the-job-training yang seharusnya dipikul oleh perusahaan atacu industri yang mempekerjakan

Jika bicara revolusi industri, maka keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan garda terdepan dalam menyongsong era revolusi industri yang tengah kita hadapi. Karenanya, ada sejumlah langkah yang harus dipersiapkan terhadap siswa SMK saat ini.
1.   Meningkatkan Keterampilan Siswa
Dimana setiap siswa harus dibekali keterampilan yang memadai, utamanya ketrampilan dalam memahami penggunaan teknologi internet atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri. Sebab di era revolusi industri ini, peran manusia sebagai SDM lebih diminimalisir dengan digantikan oleh tekhnologi.
2.   Pemanfaatan Teknologi Digital
Dimana saat ini keberadaan teknologi digital menjadi keharusan dalam persaingan global. Sebab persaingan tidak lagi hanya sebatas sesama anak bangsa, tetapi persaingan terbuka selebar-lebarnya.
3.   Inovasi Teknologi
Inovasi teknologi merupakan bagian yang tak kala penting, dimana setiap SDM dituntut mampu melakukan pengembangan startup, dan ini diharapkan mampu memfasilitasi tempat inkubasi bisnis.
4.   Penggunaan Teknologi Digital di Industri Nasional
Meminta industri nasional dapat menggunakan teknologi digital, seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality.

Dengan demikian, pemanfaatan teknologi digital akan mendorong lahirnya ahli di bidang ini. Sehingga cepat atau lambat kebutuhan akan teknologi digital menjadi trend dan sebuah keharusan. Secara subtansi, Pendidikan kejuruan dan pelatihan kejuruan memiliki tujuan yang sama yaitu pengembangan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pembentukan kompetensi seseorang.
Di era yang semakin komplek, lulusan perguruan tinggi atau SMK tidak semata-mata hanya memiliki ijazah sebagai tanda telah menamatkan pendidikan, tetapi wajib memiliki keterampil di bidang teknologi. Untuk menuju suksesnya era revolusi industri ini tenaga pendidikan diharapkan mampu menerapkan empat tahapan tersebut

Referensi:
pmbs.ac.id
kompasiana.com.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Lima Perkara Yang Tidak Boleh Ditunda Tunda

Oleh: Winarto Setiap manusia memiliki takdir kematian yang tidak mengenal usia muda ataupun tua. Tidak pula mengenal jenis kelamin baik pere...